Kelompok 6 :
Nama : Teddy Andrian
Nim : 3101 1102 1883
Nama : I Kadek Kasmawijaya
Nim : 3101 1102 1897
Pengertian Kesehatan Jasmani
dan Rohani
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan yang
mencirikan kondisi baik dan sejahtera dalam menjalani kehidupan, keadaan
kesehatan seseorang termasuk seperti tubuh sehat, jiwa sehat, dan secara sosial
memungkinkan untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi. Menurut
undang-undang di Indonesia pengertian kesehatan yaitu
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pentingnya
kesehatan untuk setiap orang agar dapat memberdayakan segala sesuatu baik yang
dimilikinya maupun lingkungannya secara maksimal, kesehatan sangat berhubungan
erat dengan hidup sehat. Sehingga bisa dijabarkan pengertian hidup sehat adalah
memiliki kesehatan dalam hidup dengan tanpa ada masalah gangguan pada
kehidupannya baik bersifat fisik yang berupa penyakit pada tubuh maupun non
fisik yang berhubungan dengan kondisi jiwa, hati dan pikiran seseorang dalam
hidup baik secara individual maupun sosial.
Bisa dikatakan hidup sehat adalah keadaan terbaik kondisi kesehatan baik jasmani
maupun rohani seseorang yang berdampak pada kehidupan yang bahagia dan
sejahtera.

Seseorang
akan dapat beraktivitas secara maksimal dan juga mampu merasakan nikmatnya
hidup bila dalam kondisi tubuh sehat, untuk itulah sangat begitu pentingnya
kesehatan bagi kehidupan setiap orang, maka perlu sekali untuk menjaga daya tahan tubuh untuk tetap
sehat dan segar bugar.
Biasanya
yang sering terjadi seseorang merasa pentingnya sebuah arti kesehatan bila
seseorang tersebut sedang mengalami gangguan kesehatan baik jasmani maupun
rohani. Dan pada saat kondisi tersebut barulah merasakan pentingnya arti
hidup sehat dan menjaga kesehatan pada kondisi yang stabil setiap waktunya.
Kesehatan
dan hidup sehat berhubungan dengan kesejahteraan dan kebahagiannya seseorang,
bisa diambil contoh seandainya anda memiliki harta yang banyak dan keluarga
juga lengkap namun bila anda sedang tidak sehat alias sakit maka anda secara
otomatis kurang bisa merasakan bahagianya dalam hidup sehingga kesejahteraan
tidak sepenuhnya terjapai. Maka terkadang kesehatan jasmani dan rohani saling
terkait, dari contoh yang telah disebutkan berawal terganggunya kesehatan
jasmani dapat mempengaruhi rohani dengan terganggunya perasaan tidak bahagia,
untuk itulah harus bisa mengontrol dan mampu menyikapi hidup dengan cara
terbaik.
Sehingga
sangat perlu sekali menjaga kesehatan dari sisi jasmani dengan konsumsi makanan
yang sehat dan istirahat maupun olah raga teratur. Olah raga bisa cara yang
lebih mudah seperti jalan kaki dan juga bersepeda yang
memiliki banyak efek manfaat positif bagi kesehatan tubuh. Lalu dari sisi
rohani bisa menambah berbagai informasi pengetahuan dan tentunya mendekatkan
diri kepada Tuhan dan mengikuti kegiatan keagamaan sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing.
Pola Hidup
Sehat
Pola hidup
sehat menyangkut aturan untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani, sebab
pengertian hidup sehat yang sempurna mencakup aspek keduanya. Berikut ini
pola-pola hidup sehat baik secara aspek jasmani maupun rohani :
A.
Pengertian Kesegaran Jasmani
Mengenai
definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai
berikut : Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani
adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan
gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau
cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan
mendadak. dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar,
dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.
Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani adalah
kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi
daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.
B. Meraih
Kesehatan Rohani
Seringkali
ketika orang mengucapkan kata sehat, selalu diperjelas yaitu meliputi sehat
jasmani dan sehat rohani. Orang menganggap kedua-duanya penting. Orang tidak
merasa cukup hanya mendapatkan kesehatan jasmani tanpa disempurnakan dengan
kesehatan rohani. Dan begitu pula sehat rohani, harus juga sehat jasmaninya.
Agar
jasmaninya sehat, maka orang harus makan secara teratur dan cukup, berolah
raga, menghindar dari makanan dan atau minuman yang merusak tubuh, dan menjaga
atau menghindar dari hal-hal yang menyebabkan badan atau raganya terganggu.
Keluar malam, apalagi di musim dingin misalnya, harus memakai pakaian yang
sesuai dengan kebutuhan itu.
Lalu,
bagaimana dengan kesehatan rohani. Kesehatan jenis ini agak susah dikenali.
Kadang-kadang penderitanya sendiri tidak tahu bahwa dirinya lagi sakit.
Sekalipun seseorang sesungguhnya sedang sakit, justru dia menuduh orang lain
yang sakit. Suatu saat, kita saksikan seseorang menyarankan pada saudara atau
temannya agar sabar, padahal justru dirinya sendiri yang sedang tidak sabar
itu.
Penyakit
rohani banyak macamnya. Orang yang tidak tahu diri, merasa hebat, pintar
sendiri, jagoan dan juga benar sendiri hingga melahirkan sifat sombong atau
takabur, maka ia sesungguhnya sedang tidak sehat. Orang yang tamak, bakhil dan
ingin menguasai apa saja semuanya, tanpa mau berbagi dengan orang lain, itu
semua pertanda bahwasanya ia tidak dalam keadaan sehat.
Demikian
juga orang yang selalu iri, dengki atau hasat terhadap orang lain, merasa susah
dan bahkan marah jika ada orang lain senang, dan sebaliknya merasa senang jika
melihat orang lain lagi susah, adalah termasuk orang yang sakit ruhani berat.
Juga orang disebut sakit rohani manakala ia selalu merasa ditimpa kekurangan,
yakni kekurangan harta, pangkat, jabatan, pengaruh dan lain-lain. Mereka selalu
gelisah, ingin segera mendapatkan sesuatu, padahal apa yang diinginkannya itu
sudah terlalu banyak pada dirinya. Ini semua adalah penyakit-penyakit ruhani
yang sulit dikenali bahkan oleh yang bersangkutan.
Sebaliknya, orang yang rohaninya sedang sehat adalah mereka yang selalu bersyukur, merasakan gembira atas nikmat yang diterimanya, merasa cukup, sabar, ikhlas, ikut senang tatkala temannya gembira mendapatkan untung, ikut susah tatkala melihat temannya susah, selalu berusaha agar orang lain senang, tawakal dan mau menerima apa adanya. Semuanya ini adalah tanda-tanda seseorang yang sedang dalam keadaan sehat rohani.
Sebaliknya, orang yang rohaninya sedang sehat adalah mereka yang selalu bersyukur, merasakan gembira atas nikmat yang diterimanya, merasa cukup, sabar, ikhlas, ikut senang tatkala temannya gembira mendapatkan untung, ikut susah tatkala melihat temannya susah, selalu berusaha agar orang lain senang, tawakal dan mau menerima apa adanya. Semuanya ini adalah tanda-tanda seseorang yang sedang dalam keadaan sehat rohani.
Penyakit
rohani bisa menimpa kepada siapapun, baik kepada orang kaya maupun orang
miskin, pejabat tinggi maupun rakyat biasa, orang pintar maupun kepada orang
bodoh. Penyakit ruhani ini, lebih membahayakan daripada sekedar penyakit fisik
atau jasmani. Penyakit rohani tidak saja berdampak pada yang bersangkutan,
tetapi justru terkena pada orang lain. Orang yang sakit rohani, misalnya
dengki, iri hati atau hasut, maka orang-orang dekatnya, seperti teman atau
tetangga, dan masyarakat lingkungannya akan terkena akibatnya.
Penyakit
rohani, sekalipun tidak dirasakan, tetapi dampaknya cukup luas. Misalnya,
lembaga atau kantor yang dipimpin atau terdapat orang yang tidak sehat
ruhaninya kurang bersyukur, dengki, iri hati, hasut, maka institusi itu secara
keseluruhan bisa menjadi tidak sehat. Keadilan, kejujuran, kebenaran akan sulit
diwujudkan, sebagai akibat dari adanya orang-orang yang kurang sehat itu.
Sebagai
contoh tambahan, seorang desa harus menambah penderitaannya akibat anaknya yang
kurang sehat. Anaknya yang dikirim ke kota untuk belajar, sekalipun dengan
kemampuan seadanya, ternyata malas, kurang bersyukur, tidak bersemangat,
mencari enaknya saja, akhirnya gagal menyelesaikan belajarnya. Kerugian itu
tidak saja ditanggung sendiri, tetapi juga oleh orang tuanya, saudaranya, dan
semua yang terkait dengannya. Penyakit rohani bisa datang kepada siapapun, baik
pada orang kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, pejabat atau rakyat
biasa, orang tua atau muda, guru, dosen maupun mahasiswa dan bahkan semuanya.
Lalu,
bagaimana menghindar atau menyembuhkan penyakit ini. Sebagai seorang muslim,
telah memiliki tuntunan. Yakni, memohon kepada Allah. Seringkali kita mendengar
syair yang indah, terkait tentang penyembuh hati. Disebutkan bahwa ada lima
penyembuh hati, yaitu membaca al Qur’an dengan menghayati maknanya, sholat
malam, banyak berdzikir, berkumpul dengan orang-orang sholeh, dan sanggup
menahan rasa lapar. Syair itu seringkali dilantunkan di masjid atau musholla
setelah adzan dikumandangkan, sebelum sholat berjama’ah dimulai.
Akhirnya,
kita semua berharap selalu benar-benar mendapatkan karunia kesehatan, baik
jasmani maupun rohani. Dalam sebuah pertemuan yang pernah saya ikuti, seorang
pembicara mengungkapkan bahwa memelihara kesehatan seharusnya dilakukan dengan
jalan (1) menjaga kehidupan spiritual, (2) selalu memahami dan menghayati makna
hidup, (3) menjaga konsumsi makanan dan (4) membiasakan berolah raga secara
cukup. Kiranya kita semua sudah tahu kunci atau langkah menjaga kesehatan itu.
Tetapi memang, menggunakan kunci itu secara istiqomah agaknya sulit, kadang
kita lupa, kurang sabar dan ikhlas. Wallahu a’lam.